CATATAN KECIL TENTANG SISTEM EKONOMI KAPITALIS
Sistem
ekonomi kapitalis merupakan salah satu sistem perekonomian yang ada didunia
sistem ekonomi kapitalis adalah sistem
ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi
terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut adalah untuk
mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan kekayaan produktif. Pemilikan,
usaha bebas dan produksi untuk pasar, mencari keuntungan tidak hanya merupakan
gejala ekonomi. Semua ini ikut menentukan segala aspek dalam masyarakat dan
segala aspek kehidupan dan kebudayaan manusia.
Gejala
kapitalisme dianggap sebagai sebuah solusi untuk melakukan pembangunan di
negara terbelakang. Teori sistem dunia yang disampaikan oleh Wallerstein
merupakan keberlanjutan pemikiran Frank dengan teori dependensinya. Pendapat
Frank, Sweezy dan Wallerstein mengacu pada model yang dikenalkan oleh Adam
Smith. Menurut Smith, pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat memiliki kesamaan dengan pembangunan produktivitas
tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja merupakan sebuah fungsi yang
berhubungan dengan tingkat pembagian kerja.
Inti
pemikiran Smith adalah bahwa proses produksi dan distribusi ini harus lepas
dari campur tangan pemerintah dan perdagangan bebas. Proses ekonomi hanya akan
berjalan melalui tangan-tangan tak kelihatan yang mengatur bagaimana produksi
dan distribusi kekayaan ekonomi itu berjalan secara adil. Biarkan para
pengusaha, tenaga kerja, pedagang bekerja mencari keuntungan sendiri. Siapapun
tak boleh mencampurinya, karena ekonomi hanya bisa muncul dari perdagangan yang
adil. Karenanya, pemerintah harus menjadi penonton tak berpihak. Ia tak boleh
mendukung siapapun yang sedang menumpuk kekayaan pun yang tak lagi punya
kekayaan. Tangan-tangan yang tak kelihatan akan menunjukkan bagaimana semua
bekerja secara adil, secara fair.
Pandangan
teori sistem dunia yang menganggap dunia sebagai sebuah kesatuan sistem ekonomi
kapitalis mengharuskan negara pinggiran menjadi tergantung pada negara pusat.
Tansfer surplus dari negara pinggiran menuju negara pusat melalui perdagangan
dan ekspansi modal. Secara tidak langsung teori ini memang mendukung pernyataan
Smith yang memusatkan perhatian pada tatanan kelas. Kenyataan yang terjadi
dalam proses kapitalisme telah menimbulkan dampak berupa pertumbuhan ekonomi
yang terjadi karena arus pertukaran barang dan jasa serta spesialisasi tenaga
kerja. Kerangka pertukaran barang dan jasa serta spesialisasi tenaga kerja ini
terwujud dalam bentuk peningkatan produktivitas yang lebih dikenal dengan
konsep maksimalisasi keuntungan dan kompetisi pasar. Kapitalisme sebagai suatu
sistem ekonomi yang memungkinkan beberapa individu menguasai sumberdaya vital
dan menggunakannnya untuk keuntungan maksimal. Maksimimalisasi keuntungan
menyebabkan eksploitasi tenaga kerja murah, karena tenaga kerja adalah faktor
produksi yang paling mudah direkayasa dibandingkan modal dan tanah.
Kapitalisme
pada awalnya berkembang bukan melalui eksploitasi tenaga kerja murah, melainkan
eksploitasi kepada kaum petani kecil. Negara terbelakang merupakan penghasil
barang mentah terutama dalam sektor pertanian. Kapitalisme masuk melalui sistem
perdagangan yang tidak adil dimana negara terbelakang menjual barang mentah
dengan harga relatif murah sehingga menyebabkan eksploitasi petani. Masuknya sistem
ekonomi perdagangan telah menyebabkan petani subsisten menjadi petani komersil
yang ternyata merupakan bentuk eksploitasi tenaga kerja secara tidak langsung.
Perkembangan selanjutnya telah melahirkan industri baru yang memerlukan
spesialisasi tenaga kerja. Kapitalisme yang menitikberatkan pada spesialisasi
tenaga kerja dan teknologi tinggi membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan
menguasai teknologi. Keadaan ini sangat sulit terwujud pada negara pinggiran.
Proses ini hanya akan melahirkan tenaga kerja kasar pada negara pinggiran,
sedangkan tenaga kerja terampil dikuasai oleh negara pusat. Ketidakberdayaan
tenaga kerja pada negara pinggiran merupakan keuntungan bagi negara pusat untuk
melakukan eksploitasi. Ekspansi kapitalisme melalui investasi modal dan
teknologi tinggi pada negara pinggiran disebabkan oleh tersedianya tenaga kerja
yang murah.
Kapitalisme
yang menjalar hingga negara terbelakang menjadikan struktur sosial di negara
terbelakang juga berubah. Kapitalisme memunculkan kelas sosial baru di negara
terbelakang yaitu kelas pemilik modal. Berkembangnya ekonomi kapitalis ini
didukung oleh sistem kekerabatan antara mereka. Kelas borjuis di negara
terbelakang juga dapat dengan mudah memanfaatkan dukungan politik dari
pemerintah. Sebagai sebuah kesatuan ekonomi dunia, asumsi Wallerstein akan
adanya perlawanan dari negara terbelakang sebagai kelas tertindas oleh negara
pusat menjadi hal yang tidak mungkin terjadi.
Kapitalisme
telah menciptakan kelompok sosial borjuis di negara terbelakang yang juga menggunakan
kapitalisme untuk meningkatkan keuntungan ekonomi mereka, sehingga sangat tidak
mungkin mereka melakukan perjuangan kelas. Gagasan Marx tentang tahapan
revolusi ternyata runtuh. Marx menyatakan bahwa negara terbelakang akan
memerlukan dua tahap revolusi, yaitu revolusi borjuis dan revolusi sosialis.
Revolusi borjuis dilakukan oleh kelas borjuis nasional untuk melawan penindasan
oleh negara maju dan kemudian baru berlanjut pada revolusi sosialis oleh kelas
proletar. Asumsi ini runtuh karena kelas borjuis nasional ternyata tidak mampu
lagi melaksanakan tugasnya sebagai pembebas kelas proletar dari eksploitasi
kapitalisme, karena kelas borjuis nasional sendiri merupakan bentukan dan alat
kapitalisme negara maju. Dari uraian di atas terlihat bahwa kapitalisme yang
pada awalnya hanyalah perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke
produksi untuk dijual, telah merambah jauh jauh menjadi dibolehkannya pemilikan
barang sebanyak-banyaknya, bersama-sama juga mengembangkan individualisme,
komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas.
Kapitalisme
tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem ekonomi saja, namun bahkan
memasuki segala aspek kehidupan dan pranata dalam kehidupan masyarakat, dari
hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat antar individu. Sehingga
itulah, kita mengenal tidak hanya perusahaan-perusahaan kapitalis, tapi juga
struktur masyarakat dan bentuk negara. Upaya untuk memerangi kapitalisme bukan
dengan sistem ekonomi sosialis namun dengan kemandirian ekonomi atau swasembada.
Kapitalisme
juga gagal, dan setelah sekian waktu, kini sampai pada kehancuran. Itu karena
Kapitalisme telah menjadikan individu, perusahaan dan institusi berhak memiliki
apa yang menjadi milik umum, seperti minyak, gas, semua bentuk energi dan
industri senjata berat sampai radar. Sementara negara tetap berada di luar
pasar dari semua kepemilikan tersebut. Itu merupakan konsekuensi dari ekonomi
pasar bebas, privatisasi dan globalisasi.. Hasilnya adalah goncangan secara
beruntun dan kehancuran dengan cepat, dimulai dari pasar modal menjalar ke
sektor lain, dan dari institusi keuangan menjalar ke yang lain..
Komentar
Posting Komentar