Peran Pemuda Dalam Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional
Konsepsi ketahanan nasional saat ini sudah diangkat dari
lingkungan terbatas di mana selama ini ia ditumbuhkan, dikembangkan dan
dimantapkan kepada masyarakat secara lebih luas. Hal ini bukan tanpa alasan,
kesan bahwa ketahanan nasional adalah semata konsep militer telah
mengungkungnya selama ini untuk berada hanya dikalangan militer saja. Padahal
subjek dari ketahanan nasional itu mencakup manusia atau masyarakat secara
lebih luas.
Ketahanan
nasional itu sendiri merupakan keadaan atau kondisi yang dinamis dimana ia
merupakan perpaduan dari setiap aspek kehidupan bangsa dan negara untuk
berkembang dan menjamin keberlangsungan kehidupannya. Oleh karena itu, usaha –
usaha untuk peningkatan ketahanan nasional harus dilakukan dalam seluruh aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak hanya pada aspek pertahanan seperti
yang selama ini dipahami.
Daya
tahan suatu bangsa, tanpa terkecuali, merupakan hasil dari proses perjuangan
dan intisari dari pengalaman – pengalaman generasi terdahulu. Tingkat, mutu
serta keunggulan ketahanan nasional dari suatu bangsa tergantung pada
kepandaian, kecakapan dan kebijaksanaan bangsa itu dalam mempergunakan
sumberdaya yang ada dalam bangsa tersebut.
Meningkatkan
ketahanan nasional sama hal nya dengan meningkatkan, mengembangkan dan
memelihara seluruh aspek ketahanan nasional. Di Indonesia aspek – aspek
ketahanan nasional dikenal dengan istilah “Asta Gatra” yang berarti delapan
aspek. Dari delapan gatra yang menjadi aspek ketahanan nasional, tiga aspek
diantaranya digolongkan menjadi aspek alamiah dan lima aspek lagi digolongkan
sebagai aspek sosial. Aspek alamiah biasa juga disebut “Tri Gatra” dapat
dilihat sebagai aspek – aspek yang relative tetap karena sifat alamiahnya. Aspek sosial biasa disebut “Panca Gatra”
merupakan aspek yang dipandang bersifat dinamis karna bersentuhan dengan
kondisi sosial masyarakat. Tiga aspek alamiah meliputi apek geografi, aspek
demografi dan aspek sumberdaya alam. Lima aspek sosial meliputi aspek ideology,
aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial-budaya dan aspek pertahanan
keamanan. Yang dimaksud aspek – aspek dalam asta gatra adalah sebagai berikut:
1. Gatra geografi
Geografi turut menentukan sejauh mana kekuatan nasional dari sebuah negara.
Hal yang berkaitan dengan wilayah Negara meliputi ;
a.
bentuk wilayah Negara (dapat berupa negara pantai,
negara kepulauan atau negara continental).
b.
Luas wilayah negara,
Luas wilayah negara juge merupakan
salah satu unsur dari gatra geografi. Hal ini dikarenakan ada negara dengan
wilayah luas dan ada negara dengan wilayah sempit (kecil). Semakin luas suatu
negara maka semakin kuat juga ketahanan nasional yang harus dimiliki negara
tersebut. Indonesia berada diurutan 15 pada luas wilayah sedunia.
c.
Posisi geografis, astronomis, dan geologis Negara
d.
Daya dukung wilayah Negara, ada Negara yang habitable
dan ada Negara yang unhabitable. Dalam kaitannya dengan wilayah Negara,
pada masa sekarang ini perlu dipertimbangkan adanya kemajuan teknologi,
kemajuan informasi dan komunikasi. Suatu wilayah pada awalnya sama sekali tidak
mendukung kekuatan nasional, karena penggunaan teknologi maka wilayah itu
kemudian menjadi unsure kekuatan nasional Negara.
2. Gatra demografi
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional
negara yang bersangkutan. Faktor berkaitan dengan penduduk negara meliputi dua
hal berikut :
- Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
- Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
- Gatra Sumber Daya Alam
Dewasa ini, kemampuan melakukan kontrol atas sunber daya alam menjadi
semakinmpenting bagi ketahanan nasional dan kemajuan suatu negara. Banyak
negara yang kaya akan sember daya alam seperti minyak di negara afrika, tetapi
negara tersebut tetaplah miskin. Negara-negara tersebut belum mampu melakukan
kontrol atas sumber daya alam yang berasal dari miliknya. Justru negara-negara
yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Singapura dan Jepang bisa maju
oleh karena mampu melakukan kendali atas jalur perdagangan sumberdaya alam
dunia.
4. Gatra di Bidang Ideologi
Pengertian ideology secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan
gagasan-gagasan,ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang
menyeluruh dan sistematis. Maka ideology Negara dalam arti cita-cita Negara
atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan untuk;
- Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
- Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipeihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi-generasi berikunya.
5. Gatra Politik.
Perubahan konstelasi politik suatu negara sangat mempengaruhi ketahanan
nasional dari negara tersebut. Istilah politik memiliki makna yang
bermacam-macam, dan semua itu dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Pertama : politik sebagai sarana atau
usaha untuk memperoleh kekuatan dan dukungan dari masyarakat dalam kekuatan
kehidupan bersama. Dengan demikian polotik dapat dikatakan menyangkut kekuasaan
hubungan ( power relationship). Dengan kata lain, polotik mengandung
makna usaha dalammemperoleh, memperbesar, ,emperluas, serta mempertahankan
kekuasaan yang dalam bahsa inggrisnta dikenal dengan istilah politic. Kedua;
politik dipergunakan dipergunakan untuk menunjukkan kepada suatu rangkain
kegiatan atau cara-cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang
dianggap baik.
6. Gatra Ekonomi
Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan dengan faktor-faktor lainnya yang
saling berkaitan. Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografi suatu negara,
juga sumber kekayaan alam, sumber daya manusia, cita-cita masyarakat yang
lazimnya di sebut ideology, akumulasi kekuatan, kekuasaan, serta kebijaksanaan
yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan yang memberikan jaminan lancarnya roda
kegiatan ekonomi suatu bangsa.
Tingkat kemandirian suatu bangsa dalam hal perekonomian juga
mempengaruhi ketahanan nasional dari bangsa tersebut. Jika suatu bangsa tidak
bisa mandiri secara ekonomi dan masih sangat bergantung pada negara lain dalam
hal ekonomi maka ketahanan bangsanya bisa terancam. Negara lain akan dengan
sangat mudah mengintervensi bangsa tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan
negara tersebut memiliki ketahanan nasional yang kurang kuat.
7. Gatra Sosial Budaya
Tidak dapat dipungkiri bangsa indonesia yang memiliki beragam budaya
sangat rentan dengan perpecahan. Isu SARA sering dipakai untuk memecah belah
kekuatan bangsa kita. Bangsa Indonesia yang
terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub etnis , yang masing-masing memiliki
kebudayaannya sendiri. Karena suku bangsa tersebut mendiami daerah tertentu,
daerah tertentu itu disebut kebudayaan daerah. Dalam setiap budaya daerah
terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi budaya asing, yang sering
disebut local wisdom. Oleh karena itu kebudayan nasional adalah
merupakan hasil interaksi kebudayaan-kebudayaan suku bangsa yang masing-masing
memiliki kebudayaan daerah, yang kemudian di terima sebagai nilai bersama dan
sebagai suatu identitas bersama sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Oleh
karena itu berdasarkan fungsinya kebudayaah nasional memiliki dua pengertian.
Pertama, sebagai suatu sistem gagasan dan perlambang yang member identitas
kepada warga Negara Indonesia. Kedua, sebagai suatu sistem gagasan dan
perlambang yang dapat dipakai oleh semua warga Negara Indonesia yang bhineka
itu, untuk saling berkomunikasi dan dengan demikian untuk dapat memperkuat
solidaritas.
8. Gatra Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok terutama dalam
menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsure utama
pertahanan keamanan berada di tangan tentara (militer). Pertahanan keamanan
negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara. Negara dapat
melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara sebagai bentuk dari hak dan
kewajiban warga negara dalam membela negara. Upaya melibatkan rakyat
menggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan system dan polotik pertahanan
yang di anut oleh negara. Politik pertahanan negara disesuaikan dengan nilai
filosofis bangsa, kepentingan nasional dan kontek zamannya.
Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Ketahanan Nasional
Bila melihat pada sejarah perjalanan bangsa Indonesia, pemuda selalu
menjadi kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan. Dan biasanya
pula pemuda jenis ini adalah para pemuda yang terdidik. Mereka mempunyai
kelebihan dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya,
kematangan logikanya dan kebersihannya dari noda orde masanya. Angkatan 1908,
Angkatan 1928, Angkatan 1945, Angkatan 1966, Angkatan 1974 dan Angkatan 1998
adalah sebutan bagi para pemuda di jamannya yang melakukan pembaharuan.
Angkatan 1908 dan Angkatan 1928 merupakan angkatan pemuda yang melakukan
pencerahan kepada rakyat atas penindasan kolonialisme. Angkatan 1908 mendapat
inspirasi dari asiatic reveil (kebangkitan bangsa-bangsa Asia) akibat
kemenangan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1904-1905, sehingga mulai tumbuh
kesadaran sebagai bangsa.
Berdasarkan semua proses tersebut, dapat diartikan bahwa pemuda atau
kaum muda itu memiliki peran yang besar bagi suatu bangsa terutama terkait
ketahanan nasional karena pemuda atau kaum muda itu mempunyai peran yang cukup
besar dalam aspek kemasyarakatan. Pemuda atau kaum muda yang menjadi agent of
change ini juga banyak yang turun secara langsung ke dalam lingkungan
masyarakat. Mereka mempelajari, mendalami dan berusaha memperjuangkan nasib
rakyat yang tertindas. Hal ini juga berkaitan erat dengan daya tahan bangsa
karena sudah mencakup banyak elemen sosial atau kemasyarakatan.
Peran pemuda dalam ketahanan nasional ini sangat penting. Pemuda sebagai
bagian dari potensi pembangunan harus berdaya agar mampu berkiprah dalam
menghadapi tantangan global. Jumlah pemuda usia produktif yang banyak merupakan
potensi yang sangat besar. Keberdayaan pemuda sebagai upaya peningkatan
kualitas sumber daya pemuda dilakukan melalui dorongan, bimbingan, kesempatan,
pendidikan, pelatihan dan panduan sehingga mempunyai kesempatan untuk tumbuh
sehat, dinamis, maju, mandiri, berjiwa wirausaha, tangguh, unggul, berdaya
saing, demokratis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Selain itu sebagai generasi harapan bangsa, pemuda itu diharapkan mampu
memahami konsep Wawasan Nusantara. Dalam konteks Indonesia Wawasan Nusantara
merupakan wawasan nasional Indonesia (Indonesia national outlook) yang
dikembangkan dan dirumuskan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional
dengan mempertimbangkan pandangan geopolitik Indonesia, sejarah perjuangan dan
kondisi sosial budaya bangsa. Bagi Indonesia, Wawasan Nusantara merupakan
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
menuju perwujudan Indonesia sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan
ekonomi, satu kesatuan sosial budaya, dan satu kesatuan pertahanan keamanan.
Pemuda, sebagai bagian dari bangsa, harus mampu memahami wawasan ini,
sehingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, peran pemuda tetap sebagai
garda depan pembangunan. Dengan memahami konsep tersebut maka pemuda harapan
bangsa itu dapat mengetahui lebih mendalam peran pemuda dalam ketahanan
nasional. Bahwa untuk memajukan bangsa itu butuh pemuda-pemuda yang berkualitas
dan memahami konsep-konsep dalam suatu bangsa sehingga akan lebih menjiwai dan
menjalankan perannya dengan baik.
Hal lain yang berpengaruh besar bagi pemuda adalah rasa nasionalisme.
Dalam buku Regionalisme, Nasionalisme dan Ketahanan Nasional karya Ichlasul
Amal da Araidy Armawi dijelaskan bahwa nasionalisme merupakan salah satu unsure
dalam pembinaan kebangsaan atau nation-building. Dalam proses pembinaan
kebangsaan semua anggota masyarakat bangsa dibentuk agar berwawasan kebangsaan
serta berpola tatalaku secara khas yang mencerminkan budaya mauun ideologi.
Proses pembinaan kebangsaan memang unik bagi tiap bangsa. Bagi Indonesia yang
terdiri dari masyarakat yang plural dan heterogen akan lebih mengedepankan
wawasan kebangsaan yang unsur-unsurnya adalah rasa kebangsaan, faham kebangsaan
dan semangat kebangsaan atau nasionalisme. Rasa kebangsaan merupakan perekat
paling dasar dari setiap anggota masyarakat bangsa yang karena sejarah dan
budayanya memiliki dorongan untuk menjadi satu dan bersatu tanpa pamrih di
dalam satu wadah Negara bangsa (nation-state). Sedangkan faham
kebangsaan ini lebih bernuansa intelektual. Dalam implementasinya faham
kebangsaan Indonesia disublimasikan dalam bentuk Wawasan Nusantara yang
mengamanatkan kesatuan di berbagai bidang.
Dari berbagai penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa peran
pemuda atau kaum muda dalam ketahanan nasional itu penting. Dengan pemahaman
pada konsep-konsep dan semangat yang tinggi dalam setiap pejuangan, pemuda
merupakan agent of change bagi suatu bangsa. Pembawaan pemuda yang
berpikir kritis dan jauh memandang ke masa depan menjadi modal dalam
menjalankan kontribusinya bagi kemajuan suatu bangsa demi terwujudnya ketahanan
nasional.
Komentar
Posting Komentar